Mengantar Angin, Membelenggu Sepi

TARIAN SUARA JIWA ; AMBILLAH JIWA DARI JIWA

KUMPULAN PUISI YOHANIS LANDI
----------------------------------------------------------
Semuanya adalah kumpulan syair-syair Suara Hati yang bangkit dari Jiwa YOHANIS LANDI.
Lahir dan Hidup dalam Belaian Angin Savana, Jauh di Paraing Marapu, Tanah Para Arwah.
Di Kampung halaman terindahku Lewa, Sumba Timur - NTT.
______________________________________________

Senin, 08 Februari 2010

"Bisik Cinta Dalam Dawai Hati"


“ Ketika kasih mendekam dalam kalbu,

ada cinta yang hidup...

Ketika rindu memelukku,

ada damai dalam jiwa...

Bahagia yang ku cari...
ada ku temukan dalam dirimu.

Ada bisik hati merangkai kata menjadi syair lagu...

... lagu yang abadi...

Yang tidak berani ku nyanyikan untuk mu,

Tapi, di sepiku ada ku mainkan tarian jemari jiwa,
Memetik dawai hati ...
dan kulantunkan sinfoni cinta untuk mu... ”
*
Kupang, Oesapa; 20 September 2006


Dari debar hatiku,
Dari hangatnya cintaku,
Semua untuk kelembutan kasih...”


“ Dari Kompilasi Suara Jiwa”


Dari jiwaku ; 
Karya: Yohanis Landi (Johny Landi)
**
jolandi78@yahoo.co.id

"MANUSIA, CINTA, AGAMA DAN TUHAN "


JANGAN TANYA AGAMA KU...
Duhh....
Kenapa harus kau tanyakan itu lagi,, kalau hanya menyakiti kita. Untuk engkau ketahui, Cinta itu adalah kebaikan datangnya dari hati yang putih... Putih karena kemurniannya. Apa yang baik menurut mu belum tentu baik menurt ku, menurut mereka juga..

KEBAIKAN AGAMA KITA...
Kebaikan itu bukan pada agamamu saja, bukan agamaku, juga bukan agama mereka... Semua Agama adalah baik karena datangnya dari satu keyakinan... kepada sang pencipta, dia adalah satu kita adalah kemanusiaan. Kebaikan bukan hanya pada agamamu, bukan agamaku, bukan agama mereka... tetapi kebaikan itu da pada hati... adalah bagaimana menjalankan perintah kebenaran dari keyakinan dalam humanisme...

CINTA, AGAMA DAN TUHAN DALAM HUBUNGANNYA...
Cinta itu tidak membedakan, tetapi cinta itu mempersatukan kita... manusia celaka...Cinta tidak mengenal sekat. Cinta juga tidak mengenal kota SARA, tetapi agamalah yang selalu mengkotakan hati untuk cinta.
Ahhh... Siapa yang benar sejati mengatakan AKU yang kebaikan sejati... tidak manusia... Tetapi Tuhanlah kebaikan dan kebenaran sejati... Siapa pula dapat mengatakan Agamaku yang terbaik untuk benar, dan Agamaku, Agama mereka yang tyerburuk...???!!! Ohh... hanya Tuhan yang Kuasa menjadi penentu... penilai sejati... Agama kita akan sama hanya hati kita yang berbeda. Akan tetapi Ingatlah selalu hal ini, karena Tuhan tidaklah menilai kebaikan kita dari sisi Agama kita, Tuhan menilai kita dari kebaikan Hati, kebenaran dari perbuatan kita di mata-NYA. Sungguh Sayang... manusia tentang kita... Apalagi yang engkau tanyakan... ku pinta... Jangan engkau tanyakan itu lagi... penghancur hati... karena hanya menyakiti kita. Cinta yang suci karena murninya,,, tidak dapat di kotakan dengan pembeda abadi, Tetapi Cinta yang akan menghancurkan Kotak... Agama siapa untuk siapa, Agama Apa untuk Apa... Jangan engkau tanyakan Agamaku lagi... Karena siapa mencita Agama...??? Adakah Tuhan pencipta Agama kita...??? Tuhan kita ada, mencipta hati dan cinta umat yang terbaik,, Untuk kebenaran-Nya,, kemanusiaan kita... Aku tahu Agama ku, Aku tahu Agama mu, Aku tahu Agama mereka... semoga jadi Agama kita... Agama HUMANISME... Agama Tuhan yang sejati...

(** Juanda, Surabaya; 18 Oktober 2008 **)

JOLANDI (Johny Landi)
Karya : Yohanis Landi

AKU DAN SEBAIT SYAIR PUISI

Untuk Syair-syair yang kubuat,

Aku sekedar mencoba menggambarkan situsi yg Aku sendiri bingung seperti apa ujudnya & bagaimana bisa terjadi???. Tp aku masih menyadari akan diri ku dg mengatakan bhw Walau aku Tak dapat menangkap semua makna kata" indah, karena kerahasiaan dibalik kata" hidup ku. tetapi dg mengatakan "Aku kagum akan puisi sebagai bahasa jiwa adalah suara tak terucap karena mampu menggerakan hati. Aku mulai sedikit sadar akan posisi aku dengan kelemah lembutan, yang dimainkan oleh bahasa jiwa. Walau aku sangat kuat memiliki keteguhan. Apapun Tak dapat menggerakan hati kecuali hanya oleh untaian puisi yg penuh kesyahduan, hangat & lembutnya rasa hati.. Utk semua itu aku jg msh memiliki sepi, namun saat kesendirian dalam sepi , masih ada rinai hujan yg selalu menemani... Walau aku sadar bahwa aku tak mampu menjangkaui langit nan tinggi ( "apa yg tdk dpt dijangkui....?).. Tapi tak kecewa krn masih ada harapan yg dapat kurangkul dalam jiwa... (Harapan apakah itu yg ingin/dpt engkau rangkul.... / apa yang diharapkan untuk engkau miliki....?. Aku mulai mengerti... Walau ku katakan bahwa kata2 itu mengalir begitu sj dari jari-jemari yg menekan tuts. Hmmmmm... syair itu lahir dimana saat aku mengetiknya itu diluar kesadaran, dan diluar ketidak-pahamanku. Artinya disini yg terjadi adalah untaian kata menjadi kalimat akan menjadi bagus bila dilahirkan bukan lewat pemikiran atau logika yg menggerakan jari-jemari dg kuku-2 hitam menari-nari di atas tuts keyboard ataupun tarian pena. Melainkan lewat gerakan jiwa, dibawa alam sadar. Perasaan-ku lah yg menggerakan jari utk memainkan tarian puisi. Berdasarkan itulah mk aku msh merasa, bahwa masih ada makna yang terlewati, terpendam atau tersembunyi di balik penggalan syair itu & belum mampu aku ungkapkan maknanya tersembunyinya cukup dalam... 


Karya: Yohanis  Landi

TARIAN SEPI...


Tarian-tarian jiwa, memutar membalik hati.
Dengan setangkai Padma ditangan kiri.
Dia pula tak mendiamkan tangan kanan.
Petikan dawai bergetar menggoreskan relief pada bentang hidup.

Mengapa engkau meminta yang tetap akan diberikan walau tak meminta..?!

Mengapa pula memainkan kata yang engkau miliki.

Apalah dari arti ...suara-suara nyaring membelah hari,
tetapi merusak keheningan.

Kalau masih ada suara yang tak terucap,
tetapi menyimpan kehidupan dibalik sepi.

*** 
_(Di Keheningan Malam-Waingapu; 25-01-2010)_


Karya : Yohanis  Landi
_ jolandi78@yahoo.co.id


Dari Kumpulan PUISI SEPI, Anak Seribu Bukit.

Untuk Rindu pada Masa Kecil

Aku ingin pergi besok,,,/
Hanya
untuk rinduku pada rinai hujan../
...jatuh menimpa lembaran daun lotus & menimbulkan pijar air../
Ahh... masihkah pelangi itu hadir di kala senja..!! /
Kala malam Aku rindu kpd sudut cahaya bintang dr atap rumah,/
Ingin ku membuat mimpi saat mendengkur di atas dipan reot,/
mencipta senyum saat mata terpejamkan utk syahdunya nyanyian jangkrik & ada musik katak../
Rinduku menyentuh Embun yg brcumbu dg daun padi.

(Waingapu, 04 Februari 2010)---

Karya : Yohanis Landi
jolandi

FILOSOFI BUNGA

AKU mengambil contoh 2 jenis bunga; Teratai & Mawar.

Ada apa dibalik Rahasia bunga?

Bunga bisa memberi kedamaian, kenyamanan, kebahagiaan bagi setiap hati... bunga itu memiliki kekuatan maha dasyat, dapat merasuki kalbu dengan lembutnya, lewat keharuman dan keindahannya.

Teratai...
Teratai tak akan indah bila dia tidak bertempat tumbuh pada rawa-rawa, atau kolam yang berlumpur. Keindahan teratai terletak saat berada diantara bau dan pekatnya lumpur. Keindahan teratai dapat menjadi contoh kehidupan nyata manusia yang penuh dengan kesesatan dan kekotoran jiwa... Karena kekotoran itu mestinya dapat pula dirubah menjadi indah. Yaitu apabila manusia berusaha membersihkan hatinya dengan melahirkan sikap dan perbuatan harum ditengah-tengah kehidupan manusia yang sering dinamis dan melahirkan konflik kepentingan. Membangun sikap hidupnya lewat perbuatan dan kemauan utk berubah menjadi baik serta humanis. Berusaha untuk menghidupkan hati dan jiwa bagaikan upaya keharuman dan keindahan kembang teratai di antara lumpur.

Mawar... Mawar menjadi semakin indah ketika dia terpadu dengan duri-duri yang dimilikinya. Duri-duri ini adalah contoh dari kerikil-kerikil yang seringa ada dalam kehidupan manusia. Duri-duri sebagai tantangan-tantangan yg sering melingkupi hati manusia, yang bila kita terjebak didalamnya, maka akan melahirkan luka yang perih, menyakitkan. Kita dapat menjadi baik dan berarti dalam hidup kita, minimal bagi diri sendiri dan lebih luas bagi sesama manusia dan alam lingkungan disekitar kita. Hal itu dapat terwujud apabila kita memiliki keinginan kuat dan konsisten untuk selalu melahirkan perbuatan-perbuatan positif ibarat lahirnya kembang mawar yang indah nan harum diantara duri-durinya (diantara duri-duri hidup kita manausia). Bila kita dapat mencapainya, ahhh... alangkah sungguh indahnya semua kehidupan kita, seperti filosifi mawar tersebut. Aku heran dengan kehidupan kebanyakan dari kita manusia. Mengapa ada banyak menyimpan pesimistis dalam hidup kita,? Kalau disadari bahwa Tiada kehidupan manusia tanpa tantangan, walau itu tantangan minimalis sekalipun. Tiada kehidupan tanpa kedukaan, penderitaan, rasa sakit, kekecewa. Namun kehidupan kita manusia juga ada banyak tempat dan penuh ersimpan dengan kedamaian, kebahagiaan dan untuk mendapatkan itu semua, maka itu ada dalam diri, dalam hati kita. Dimana semua itu ada tersembunyi dalam jiwa, dalam hati kita. Semua itu selalu ada dalam diri kita secara alami sebagai alat keseimbangan jiwa, dan hal itu sebagai energi positif. Tergantung bagaimana kita mampu membangkitkan energi positif itu. Kondisi ini memang tidak gampang bagi kita untuk dengan mudah dapat membangkitkannya dari dalam hati kita, agar ada kemauan kuat untuk membangkitkan energi positif itu.

Jangan ada lagi keterasingan jiwa dari jiwa kita sendiri. Aku berharap selalu ada bahagia dalam diri, tidak merasa sepi, tidak merasa seolah tiada walau kita ada... karena masih ada bintang, masih ada bulan, masih ada sejuknya embun untuk berbagi. Puisi dg judul "terjebak sepiku" yang pernah ada, dimana kuciptakan adalah sebagai peringatan hati untuk hati kita manusia tidak terjebak sepi lagi...
MENJEBAK SEPI

Mengapa aku disini, sendiri...
Memandang lautan luas di bawah sunzet.
Ada niat Ku bercengkrama dengan pasir pantai...
Dengan lidah air yang menjilati tapak kaki,
Ahhh... Ku bertekuk, melepas nafas dalam belaian angin...
Walau ada aroma laut menghempas sadarku,
Tetapi Aku... seolah ku tiada diantara sedih dan bahagia,
Apa yang kucari disini...???
Pada Pancang kaki di pasir pantai.

Disini... dibawah belaian laut,
Ku pandang rembulan yang tersenyum merah,
Semua untuk sepiku, Ada Ku lepas jiwa bersama riak air.
Ya… Tuhan ku, kenapa seolah ku tiada,,,
Walau aku ada,,,
Apa soal dari seribu cerita hati yang membisu...
Dan terjebak sepi di kesendirian pantai...
Kenapa aku hanya dapat bercerita kepada laut,
Kepada cemara pantai...
Tentang sepi, tentang rindu kepada cahaya kasih...
Padahal sebentar masih ada bintang malam,,
Hingga esok...
Aku masih punya Mentari yang memberi hangat,,,
Masih membpunyai embun dengan segala kesejukan...
Menyiram bara di hati...
... Untuk Janji Mentari Kepada Pagi,
Untuk Kesetiaan Bintang Kepada Langit...
***
Waingapu, 18 Desember 2009
" Aku Masih Akan Tersenyum...”
Karya : Yohanis  Landi
(Dari Kumpulan Puisi Pasir)