Haruskah membunuh sepi,
Dengan goresan-goresan maya,
Untuk setiap cerita bahasa jiwa,
Terurai sebagai benang lusuh.
Ataukah bernyanyi,
Dalam abstraksi nafas,
Mengalir bebas,
Sirna di penghujung waktu.
Terpasung langkah,
Rebah di bawah arus waktu,
Untuk nafas pendek,
Menepi di sisi hati dan lenyap.
Haruskah menjadi pengantar pesan Hati,
Yang menari gelisah,
Dibelenggu sepi,
Dan hilang dalam pekat malam.
Mungkin pula kita seperti angin,
Yang tak pernah tidur,
Dan berhenti mengejar waktu,
Pertemukan mentari dan embun.
Menarilah dalam hening,
Garis lagu dan gerak bertemu,
Tertuang dalam terjemahan ukiran kata-kata,
Sebagai bahasa Pelangi.
Untuk Penakluk Sepi.
Salatiga, 26 Juli 2011
Karya: Yohanis Landi (Johny Landi)
http//: www. Yohanislandi.blogspot.com/