Belenggu
itu jadi lingkaran mati,
Dan
semakin kuat memasung,
Menyeret
ke dalam sisi lain,
Di dasar
lingkaran keheningan.
Ada
ruang kelam,
Yang
merampas sukma,
Dan
semakin jauh menghempas,
Dari samar
menjadi gelap.
Terkadang
ada tanya,
Mengapa
terlalu lemah,
dan
permisif,
Kepada
kesalahan untuk terulang kembali.
Mengapa tak meretas lewat pemberontakan jiwa,
Bukan
kepada siapa,
Tetapi kepada arus waktu yang mengalir tak berhenti,
Mengerus kian menjebak.
Haruskah
lagi,
Mengeluh
kepada dekapan sang malam,
Yang
tak berbicara,
Namun perlahan
bergerak semakin Renta.
Ataukah
diam Pasrah,
Dan
berharap lagi.
Supaya
waktu ini berlalu,
Untuk esok yang
tak mungkin sama dengan sekarang.
Pameti
Karata, Minggu 15 April 2012
Oleh : Yohanis Landi