Mengantar Angin, Membelenggu Sepi

TARIAN SUARA JIWA ; AMBILLAH JIWA DARI JIWA

KUMPULAN PUISI YOHANIS LANDI
----------------------------------------------------------
Semuanya adalah kumpulan syair-syair Suara Hati yang bangkit dari Jiwa YOHANIS LANDI.
Lahir dan Hidup dalam Belaian Angin Savana, Jauh di Paraing Marapu, Tanah Para Arwah.
Di Kampung halaman terindahku Lewa, Sumba Timur - NTT.
______________________________________________

Selasa, 26 Oktober 2010

MANUSIA DARI TUHAN

Manusia ada,
dari permainan Tuhan,
rangkaian nafas dan Debu,
Diberi Hidup ke dunia,

adalah sementara,
Hidup akhirat,

ada Keabadian,
Mana pilih mana,
Hidup Kita...
Seperti pohon tertiup angin,
Mengikuti aliran air adalah bijak,
Melawan banjir adalah kebodohan,
Dapatkah hidup kita,

seperti tanah menerima Hujan,
Jangan berharap besar bagi hidup,
sebelum menerima yang kecil,
karena kita bertumbuh dari kecil,
...
Jauhlah mimpi muluk namun lemah isi,
Agar sadar,
tak terjebak keindahan mata,
Karena semua itu dapatlah absurd,
dan tak abadi...


Waingapu, 29 Juli 2009

By: Yohanis Landi
jolandi78@yahoo.co.id

Kamis, 21 Oktober 2010

RENDEZVOUS JIWA


Tak usah saja engkau sentuh jiwanya,
Tetapi rebutlah... miliki penuh jiwa dia,
semua darinya, tak ada yang tersisa...
Jangan biarkan ruang bendera lain mengisi lapang hatinya,...
Mainkan tarian jemari jiwamu,Buatlah janji jiwa,
pertemukan itu denga jujur,
Walau semua 'kan terasa sesak menghimpit denyut nadi,
dan menggetarkan sukmamu.
Atur semua rasa dan mainkan Irama hati,
Bangun dengan kuat, persatukan jiwa-jiwa degan manis,
engkau dapat menyentuh jiwanya.
Yakinlah, engkau kan tersenyum bahagia,
karena akan indah rendezvous itu...
*
Lewa, 21 Oktober 2010

Karya: Yohanis Landi  - (jolandi78@yahoo.co.id)
(http://www.yohanislandi.blogspot.com/)


Jumat, 24 September 2010

TARIAN JIWA


Tarian-tarian jiwa, memutar membalik hati... 
Dengan setangkai Padma ditangan kiri.
Dia pula tak mendiamkan tangan kanan.
Petikan dawai bergetar menggoreskan relief pada bentang hidup...
Mengapa engkau meminta yang tetap akan diberikan walau tak meminta...
Mengapa pula memainkan kata yang engkau miliki.
Apalah arti dari arti ...
suara-suara nyaring membelah hari tetapi merusak keheningan. 
Kalau masih ada suara yang tak terucap,
tetapi menyimpan kehidupan dibalik sepi..


 
TARIAN JIWA, MEMBUNUH SEPI

By: Yohanis Landi 

Waingapu, 22 Januari 2010

Jumat, 10 September 2010

NAFAS RINDU

Semua ...
Satu Ungkapan rasa,
Untuk Meyakini... dan meyakini...
Tentang Kesetiaan,
Cinta Kasih,
Kesendirian,
Kesepian,
Penantian dan harapan...

Engkau Adalah Seluruh Nafas Hidup ku...




Jikalau Engkau Rindukan Aku,
Disaat jarak Ciptakan Waktu pisahkan Kita,
Ketika Tatapan Mata tak bertemu,
Dan saat Sentuhan Jari tangan tak dapat berbagi Hangat.

Saat Sekarang...
Pandangi Langit Malam gelap ini,
Lihatlah...
Ada satu bintang redup dalam kerlip indah dari sejuta Bintang bertebaran meyapu langit,
Mendekap kokoh alam raya dalam cahayanya..
Itu adalah Aku yang ada untuk engkau,
Selalu Menatap rindu dalam duka dan bahagia ku yang bersatu menggetarkan rasa...
Menemanimu di setiap sepi malam,
Menghangatkan engkau dalam belenggu dingin,
Mewarnai sisi hatimu, membentuk asa yang merasuk dalam sukma...

Ambillah Jiwa Dari Jiwa,

Rajut semua menjadi cerita kasih,
Sebagai benang rasa,yang selalu terurai dalam perjalanan waktu,
Menjadi memori yang tak akan terlupakan,
Tak akan sirna dalam dalam rampasan angin,
Sampai waktu meminta nafas kita dan menghentikan denyut nadi,
Sampai Kelopak Mata menutup Pancaran Cahaya.

Aku tak Punya Janji Indah,

Yang terungkap dari gerak bibir,
dan bisa menjadi kebohongan abadi,

Yang Kubanggakan hanyalah Cinta sejati,
Yang ingin kupersembahkan utuh untuk mu,
Selamanya Aku selalu datang untuk rindu Kita
Seperti Mentari tepati janji kepada pagi,
Menanti kebersamaan untuk bersatu seperti kesejukan Embun.
Setia berbagi kelembutan dalam kehangatan...
Menjawab Semua Rindu Abadi Kita...

***
Karya: Yohanis landi, ( jolandi78@yahoo.co.id )
Waingapu, 01 September 2010

Selasa, 17 Agustus 2010

Save Our Wanggameti

Stop penghancuran Alam Sumba
Jaga Untuk Anak Cucu Kita
Jangan Ambil Sumpah Serapah keturunan Kita...
Sehingga matipun Kita tak Tenang

Save Our Wanggameti, Save our Sumba

 
Aku adalah anak roh itu...
Yang berkelana di tanah sandlewood,
Dan Diam di Rumah Abadinya,
Tanah... tempat berdiri Istana para marapu.
Aku datang tidak menaklukan tanahku,
tidak pula mengusai alam ini bunda para marapu.
Aku hanya datang untuk bersahabat
sebagai putra yang terlahir dari tanah air ku,
di tanah nenek moyangku...
Tempat bersemayam roh-roh leluhur ku, sebagai roh marapu...
Aku harus bersama Tanah ku,
Sebagai Istana, dan berdiam di sana...
bersama leluhur ku...
Save Our Wanggameti-Save Our Sumba)
***

Karya : Yohanis landi, (jolandi78@yyahoo.co.id )
Waingapu, 02 Agustus 2010


Hangatnya Genggamanku, Hilangkan Keraguanmu...

Genggamlah erat tangan ku,
engkau akan menemukan dirimu

dalam hangatnya sentuhan tangan kita...
Membungkam kata, berserah pada tatapan pandangan mata,
Mencari titik untuk menghilangkan keraguan Hati...

***

Karya: Yohanis Landi, (jolandi78@yahoo.co.id)

Waingapu, 07 Agustus 2010

 

Persembahan Abadi untuk Cinta

Ingin ku berikan setiap aliran nafasku,
Mempersembahkan denyut nadiku,
Memujamu dg seluruh bahasa jiwaku,
sampai engkau tak dpt berkata-kata.
Sampai engkau mimpikan aku di setiap tidurmu,
... dan tersenyum di saat engkau terbangun,
Tertawa bebas di saat engkau sedih,
ku ingin berikan hangatnya mentari yg ku puja,
Membasuh engkau dengan kesejukan embun yang selalu membuat aku tenang..
Semua untuk kita.

***

Karya: Yohanis Landi, (jolandi78@yahoo.co.id)

Waingapu, 07 Agustus 2010

Rabu, 28 April 2010

Ku Rindu Kepadanya...

Kurindu kepadanya... kehangatan nan sejuk,
Biarlah mentari itu datang...
Seperti saat cahaya menerobos alam raya.
Dengan kekuatan kehangatannya membalut pagi.

Ku rindu kepadanya... kristal sang embun.
Biarlah embun itu datang membasuh dengan kesejukannya,
Biarlah itu bersatu...
Agar ku diberikan kekuatan abadi,
mematahkan belenggu-belenggu yg memasung jiwa.
Akan ku pinta ketenangan cahaya rembulan,
untuk berbagi kelembutan senyumnya,
Menjelajahi langit menemui sang bintang yg mendekap malam.
Ku rindu kepadanya...
nyanyian dan tarian dalam kedip mata sang bintang menjaga langit,
Biarlah cahaya itu bertanya kepada seribu tanya tentang gelisah dalam kegelapan,
Ku rindu kepadanya...
garis-garis jiwa yang mengukir selendang pelangi,
Tetapi adakah Bintang yang memberikan Cahaya Pelangi sebagai sayap-sayap hati?
Untuk dapat ku kepakkan sayap-sayap jiwa,
Sebagai kekuatan terbang menuju rindu yang menggelisahkan.
Ajari Hatiku Memuja Keabadian cahayamu sabagai pelangi
Ajari Aku kesetiaan abadi bintang yang menjaga langit!!!".

***


Karya: Yohanis Landi, (jolandi78@yahoo.co.id)
Waingapu, 29 April 2010
---
Web: http://www.yohanislandi.blogspot.com

Sabtu, 24 April 2010

CERITA HATI UNTUK CAHAYA BINTANG

Ada banyak bintang bertaburan menerangi,
Tetapi engkau adalah bintang penuh mimpi,

Bintang yang memberi cahaya agung dalam kerlip mungil indah,

Setiap nyanyian cahayamu adalah nafas alam raya.
Tiada tempat terbaik untuk selalu bersama dalam kilau mu.
Tiada yg berharga pada kehadiran hatiku dalam gelap,
Ku hanya dapat mempersembahkan selendang Hati, sebagai langit malam.
Langit tempat bersandarmu memancarkan sinar Pelangi.
Dengan Hati Langit penuh lapang dalam kegelapan,
Datang menyambut senyum Bintangmu dan utk bersama dalam cahaya abadimu,
Memberi terang yang menerangi…
Akankah Langit malam dapat menjadi Kanvas abadi
bagi Bintang untuk mengukir cahaya alam raya?
Walau telah ada cerita ttg Kesetiaan abadi Bintang terhadap langit malam.
Bintang indah...
Aku tak meminta apa dan untuk apapun,
Tak akan pula aku bermimpi sebagai janji langit...
Tak akan ku pinta engkau menjadi langit malam,
karena engkau telah sempurna menjadi Bintang,
Menerangi sisi gelap malam dari langit Hati...
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dari Suara Jiwa

Karya: Johny Landi ,
.......................................
Waingapu, 24 April 2010

***
Ambu Nita,,,
Thank You For Your Inspiration
-----------------------------------------------------
****

Kamis, 18 Februari 2010

UKIRAN PENA TULANG DAN TINTA DARAH


Mengapa engkau hadir sekarang…

Bersenandung, hidupkan amarah jiwa.
Dari syair-syair yang terlupakan,
Semua cerita bintang yang ditulis dengan goretan genggaman tangan

dan tarian bunga..

Membentuk relief hidup,
telah terhapus dari catatan mentari…

Menjadi bening Tak berwarna di memori pencaharian bahagia.

Mengapa engkau mengetok pintu rumah ku…
Menawarkan janji mimpi dengan setiap garis senyum,
Mengapa engkau meminta lagi,
sekarang…
satu tangan memahat relief hati…

dan sentuhan ketukan jiwa sebagai pengiring nyanyian tarian bunga…

Setelah suaramu tak lagi indah,
seperti nafas yang terputus…


Ahhh … Mengapa engkau meminta lagi,
Untuk apa yang telah hilang tak kumiliki…
Jangan engkau raih tanganku,
Untuk membuat tulisan dengan pena tulang-tulang dan bertintakan darah.
Karena akan menjadi sembilu yang menggores,
mencabik-cabik lapang rasa.


Jangan engkau datang lagi…
Kalau akan mencabut semua bendera-bendera pembatas kemenangan..
Dari setiap pertempuran terhadap sepi yang telah terkalahkan.

***

Waingapu, o1 februari 2010
“Dari kegelisahan Hati… Di Permenungan Malam,
di Keheningan Jiwa”.
Karya: Yohanis Landi (Jolandi)
email: jolandi78@yahoo.co.id

Sabtu, 13 Februari 2010

HAPPY VALENTINE'S DAY


Tak Ada Dua Kali Cinta Itu Lahir Dengan Kuat...

Bukan Cinta Aku, Juga Bukan Cinta Dia,

Jalan Tengah Dari Kesejatian Cinta,

Dimana Terbangun dari Aku dan Dia,

Itu dalah Kita...

Akankah Ada CInta Seperti Sinar mentari pagi kepada bumi...!!

Akankah pula ada Cinta seperti Hujan kepada Tanah...!!

 
CINTA Tersembunyi di balik FILSAFAT,
dan FILSAFAT adalah LOGIKA dan PERASAAN...

UNTUK KEMANUSIAAN...
Sungguh Indah semuanya...

*
HAPPY VALENTINE'S DAY
Waingapu, 14 Februari 2010

By: Jolandi

***
jolandi78@yahoo.co.id

Rabu, 10 Februari 2010

SUARA DI SEBUAH KOTA


Ku rasa ada yang beda,
di detak hati ini.

Juga ada angan, walau di sepi jiwa,
Dalam Diam, ku ingin menerawang,
Jauh... jauh pada sebuah kota.

Ada tanya untuk satu nama, dia dengan suara lembut itu,
Yang selalu datang di jiwa bersama resah hati.
Ahh... dimana dia kini,
Tahukah dia, kalau ada sebait nada dari untaian jiwa,
Dalam senandung sebagai simfoni yang mengalun merdu,
Memanggil bahagia untuk rindu hati,

Tetapi... apakah dia di sana...
Ada bahagia ataukah sedih,
Adakah dia dalam kesendirian pula...??!!
Ya Tuhan ku...
Salahkah dengan rasa itu...
haruskah ku kisahkan resah hati kepada langit,
Kepada bulan dan bintang...
Ataukah kepada sepi?
tentang rindu di jiwa...

jolandi

Senin, 08 Februari 2010

"Bisik Cinta Dalam Dawai Hati"


“ Ketika kasih mendekam dalam kalbu,

ada cinta yang hidup...

Ketika rindu memelukku,

ada damai dalam jiwa...

Bahagia yang ku cari...
ada ku temukan dalam dirimu.

Ada bisik hati merangkai kata menjadi syair lagu...

... lagu yang abadi...

Yang tidak berani ku nyanyikan untuk mu,

Tapi, di sepiku ada ku mainkan tarian jemari jiwa,
Memetik dawai hati ...
dan kulantunkan sinfoni cinta untuk mu... ”
*
Kupang, Oesapa; 20 September 2006


Dari debar hatiku,
Dari hangatnya cintaku,
Semua untuk kelembutan kasih...”


“ Dari Kompilasi Suara Jiwa”


Dari jiwaku ; 
Karya: Yohanis Landi (Johny Landi)
**
jolandi78@yahoo.co.id

"MANUSIA, CINTA, AGAMA DAN TUHAN "


JANGAN TANYA AGAMA KU...
Duhh....
Kenapa harus kau tanyakan itu lagi,, kalau hanya menyakiti kita. Untuk engkau ketahui, Cinta itu adalah kebaikan datangnya dari hati yang putih... Putih karena kemurniannya. Apa yang baik menurut mu belum tentu baik menurt ku, menurut mereka juga..

KEBAIKAN AGAMA KITA...
Kebaikan itu bukan pada agamamu saja, bukan agamaku, juga bukan agama mereka... Semua Agama adalah baik karena datangnya dari satu keyakinan... kepada sang pencipta, dia adalah satu kita adalah kemanusiaan. Kebaikan bukan hanya pada agamamu, bukan agamaku, bukan agama mereka... tetapi kebaikan itu da pada hati... adalah bagaimana menjalankan perintah kebenaran dari keyakinan dalam humanisme...

CINTA, AGAMA DAN TUHAN DALAM HUBUNGANNYA...
Cinta itu tidak membedakan, tetapi cinta itu mempersatukan kita... manusia celaka...Cinta tidak mengenal sekat. Cinta juga tidak mengenal kota SARA, tetapi agamalah yang selalu mengkotakan hati untuk cinta.
Ahhh... Siapa yang benar sejati mengatakan AKU yang kebaikan sejati... tidak manusia... Tetapi Tuhanlah kebaikan dan kebenaran sejati... Siapa pula dapat mengatakan Agamaku yang terbaik untuk benar, dan Agamaku, Agama mereka yang tyerburuk...???!!! Ohh... hanya Tuhan yang Kuasa menjadi penentu... penilai sejati... Agama kita akan sama hanya hati kita yang berbeda. Akan tetapi Ingatlah selalu hal ini, karena Tuhan tidaklah menilai kebaikan kita dari sisi Agama kita, Tuhan menilai kita dari kebaikan Hati, kebenaran dari perbuatan kita di mata-NYA. Sungguh Sayang... manusia tentang kita... Apalagi yang engkau tanyakan... ku pinta... Jangan engkau tanyakan itu lagi... penghancur hati... karena hanya menyakiti kita. Cinta yang suci karena murninya,,, tidak dapat di kotakan dengan pembeda abadi, Tetapi Cinta yang akan menghancurkan Kotak... Agama siapa untuk siapa, Agama Apa untuk Apa... Jangan engkau tanyakan Agamaku lagi... Karena siapa mencita Agama...??? Adakah Tuhan pencipta Agama kita...??? Tuhan kita ada, mencipta hati dan cinta umat yang terbaik,, Untuk kebenaran-Nya,, kemanusiaan kita... Aku tahu Agama ku, Aku tahu Agama mu, Aku tahu Agama mereka... semoga jadi Agama kita... Agama HUMANISME... Agama Tuhan yang sejati...

(** Juanda, Surabaya; 18 Oktober 2008 **)

JOLANDI (Johny Landi)
Karya : Yohanis Landi

AKU DAN SEBAIT SYAIR PUISI

Untuk Syair-syair yang kubuat,

Aku sekedar mencoba menggambarkan situsi yg Aku sendiri bingung seperti apa ujudnya & bagaimana bisa terjadi???. Tp aku masih menyadari akan diri ku dg mengatakan bhw Walau aku Tak dapat menangkap semua makna kata" indah, karena kerahasiaan dibalik kata" hidup ku. tetapi dg mengatakan "Aku kagum akan puisi sebagai bahasa jiwa adalah suara tak terucap karena mampu menggerakan hati. Aku mulai sedikit sadar akan posisi aku dengan kelemah lembutan, yang dimainkan oleh bahasa jiwa. Walau aku sangat kuat memiliki keteguhan. Apapun Tak dapat menggerakan hati kecuali hanya oleh untaian puisi yg penuh kesyahduan, hangat & lembutnya rasa hati.. Utk semua itu aku jg msh memiliki sepi, namun saat kesendirian dalam sepi , masih ada rinai hujan yg selalu menemani... Walau aku sadar bahwa aku tak mampu menjangkaui langit nan tinggi ( "apa yg tdk dpt dijangkui....?).. Tapi tak kecewa krn masih ada harapan yg dapat kurangkul dalam jiwa... (Harapan apakah itu yg ingin/dpt engkau rangkul.... / apa yang diharapkan untuk engkau miliki....?. Aku mulai mengerti... Walau ku katakan bahwa kata2 itu mengalir begitu sj dari jari-jemari yg menekan tuts. Hmmmmm... syair itu lahir dimana saat aku mengetiknya itu diluar kesadaran, dan diluar ketidak-pahamanku. Artinya disini yg terjadi adalah untaian kata menjadi kalimat akan menjadi bagus bila dilahirkan bukan lewat pemikiran atau logika yg menggerakan jari-jemari dg kuku-2 hitam menari-nari di atas tuts keyboard ataupun tarian pena. Melainkan lewat gerakan jiwa, dibawa alam sadar. Perasaan-ku lah yg menggerakan jari utk memainkan tarian puisi. Berdasarkan itulah mk aku msh merasa, bahwa masih ada makna yang terlewati, terpendam atau tersembunyi di balik penggalan syair itu & belum mampu aku ungkapkan maknanya tersembunyinya cukup dalam... 


Karya: Yohanis  Landi

TARIAN SEPI...


Tarian-tarian jiwa, memutar membalik hati.
Dengan setangkai Padma ditangan kiri.
Dia pula tak mendiamkan tangan kanan.
Petikan dawai bergetar menggoreskan relief pada bentang hidup.

Mengapa engkau meminta yang tetap akan diberikan walau tak meminta..?!

Mengapa pula memainkan kata yang engkau miliki.

Apalah dari arti ...suara-suara nyaring membelah hari,
tetapi merusak keheningan.

Kalau masih ada suara yang tak terucap,
tetapi menyimpan kehidupan dibalik sepi.

*** 
_(Di Keheningan Malam-Waingapu; 25-01-2010)_


Karya : Yohanis  Landi
_ jolandi78@yahoo.co.id


Dari Kumpulan PUISI SEPI, Anak Seribu Bukit.

Untuk Rindu pada Masa Kecil

Aku ingin pergi besok,,,/
Hanya
untuk rinduku pada rinai hujan../
...jatuh menimpa lembaran daun lotus & menimbulkan pijar air../
Ahh... masihkah pelangi itu hadir di kala senja..!! /
Kala malam Aku rindu kpd sudut cahaya bintang dr atap rumah,/
Ingin ku membuat mimpi saat mendengkur di atas dipan reot,/
mencipta senyum saat mata terpejamkan utk syahdunya nyanyian jangkrik & ada musik katak../
Rinduku menyentuh Embun yg brcumbu dg daun padi.

(Waingapu, 04 Februari 2010)---

Karya : Yohanis Landi
jolandi

FILOSOFI BUNGA

AKU mengambil contoh 2 jenis bunga; Teratai & Mawar.

Ada apa dibalik Rahasia bunga?

Bunga bisa memberi kedamaian, kenyamanan, kebahagiaan bagi setiap hati... bunga itu memiliki kekuatan maha dasyat, dapat merasuki kalbu dengan lembutnya, lewat keharuman dan keindahannya.

Teratai...
Teratai tak akan indah bila dia tidak bertempat tumbuh pada rawa-rawa, atau kolam yang berlumpur. Keindahan teratai terletak saat berada diantara bau dan pekatnya lumpur. Keindahan teratai dapat menjadi contoh kehidupan nyata manusia yang penuh dengan kesesatan dan kekotoran jiwa... Karena kekotoran itu mestinya dapat pula dirubah menjadi indah. Yaitu apabila manusia berusaha membersihkan hatinya dengan melahirkan sikap dan perbuatan harum ditengah-tengah kehidupan manusia yang sering dinamis dan melahirkan konflik kepentingan. Membangun sikap hidupnya lewat perbuatan dan kemauan utk berubah menjadi baik serta humanis. Berusaha untuk menghidupkan hati dan jiwa bagaikan upaya keharuman dan keindahan kembang teratai di antara lumpur.

Mawar... Mawar menjadi semakin indah ketika dia terpadu dengan duri-duri yang dimilikinya. Duri-duri ini adalah contoh dari kerikil-kerikil yang seringa ada dalam kehidupan manusia. Duri-duri sebagai tantangan-tantangan yg sering melingkupi hati manusia, yang bila kita terjebak didalamnya, maka akan melahirkan luka yang perih, menyakitkan. Kita dapat menjadi baik dan berarti dalam hidup kita, minimal bagi diri sendiri dan lebih luas bagi sesama manusia dan alam lingkungan disekitar kita. Hal itu dapat terwujud apabila kita memiliki keinginan kuat dan konsisten untuk selalu melahirkan perbuatan-perbuatan positif ibarat lahirnya kembang mawar yang indah nan harum diantara duri-durinya (diantara duri-duri hidup kita manausia). Bila kita dapat mencapainya, ahhh... alangkah sungguh indahnya semua kehidupan kita, seperti filosifi mawar tersebut. Aku heran dengan kehidupan kebanyakan dari kita manusia. Mengapa ada banyak menyimpan pesimistis dalam hidup kita,? Kalau disadari bahwa Tiada kehidupan manusia tanpa tantangan, walau itu tantangan minimalis sekalipun. Tiada kehidupan tanpa kedukaan, penderitaan, rasa sakit, kekecewa. Namun kehidupan kita manusia juga ada banyak tempat dan penuh ersimpan dengan kedamaian, kebahagiaan dan untuk mendapatkan itu semua, maka itu ada dalam diri, dalam hati kita. Dimana semua itu ada tersembunyi dalam jiwa, dalam hati kita. Semua itu selalu ada dalam diri kita secara alami sebagai alat keseimbangan jiwa, dan hal itu sebagai energi positif. Tergantung bagaimana kita mampu membangkitkan energi positif itu. Kondisi ini memang tidak gampang bagi kita untuk dengan mudah dapat membangkitkannya dari dalam hati kita, agar ada kemauan kuat untuk membangkitkan energi positif itu.

Jangan ada lagi keterasingan jiwa dari jiwa kita sendiri. Aku berharap selalu ada bahagia dalam diri, tidak merasa sepi, tidak merasa seolah tiada walau kita ada... karena masih ada bintang, masih ada bulan, masih ada sejuknya embun untuk berbagi. Puisi dg judul "terjebak sepiku" yang pernah ada, dimana kuciptakan adalah sebagai peringatan hati untuk hati kita manusia tidak terjebak sepi lagi...
MENJEBAK SEPI

Mengapa aku disini, sendiri...
Memandang lautan luas di bawah sunzet.
Ada niat Ku bercengkrama dengan pasir pantai...
Dengan lidah air yang menjilati tapak kaki,
Ahhh... Ku bertekuk, melepas nafas dalam belaian angin...
Walau ada aroma laut menghempas sadarku,
Tetapi Aku... seolah ku tiada diantara sedih dan bahagia,
Apa yang kucari disini...???
Pada Pancang kaki di pasir pantai.

Disini... dibawah belaian laut,
Ku pandang rembulan yang tersenyum merah,
Semua untuk sepiku, Ada Ku lepas jiwa bersama riak air.
Ya… Tuhan ku, kenapa seolah ku tiada,,,
Walau aku ada,,,
Apa soal dari seribu cerita hati yang membisu...
Dan terjebak sepi di kesendirian pantai...
Kenapa aku hanya dapat bercerita kepada laut,
Kepada cemara pantai...
Tentang sepi, tentang rindu kepada cahaya kasih...
Padahal sebentar masih ada bintang malam,,
Hingga esok...
Aku masih punya Mentari yang memberi hangat,,,
Masih membpunyai embun dengan segala kesejukan...
Menyiram bara di hati...
... Untuk Janji Mentari Kepada Pagi,
Untuk Kesetiaan Bintang Kepada Langit...
***
Waingapu, 18 Desember 2009
" Aku Masih Akan Tersenyum...”
Karya : Yohanis  Landi
(Dari Kumpulan Puisi Pasir)