MENJEBAK SEPI
Mengapa aku disini, sendiri...
Dengan lidah air yang menjilati tapak kaki,
Ahhh... Ku bertekuk, melepas nafas dalam belaian angin...
Walau ada aroma laut menghempas sadarku,
Tetapi Aku... seolah ku tiada diantara sedih dan bahagia,
Apa yang kucari disini...???
Pada Pancang kaki di pasir pantai.
Disini... dibawah belaian laut,
Ku pandang rembulan yang tersenyum merah,
Semua untuk sepiku, Ada Ku lepas jiwa bersama riak air.
Ya… Tuhan ku, kenapa seolah ku tiada,,,
Walau aku ada,,,
Apa soal dari seribu cerita hati yang membisu...
Dan terjebak sepi di kesendirian pantai...
Kenapa aku hanya dapat bercerita kepada laut,
Kepada cemara pantai...
Tentang sepi, tentang rindu kepada cahaya kasih...
Padahal sebentar masih ada bintang malam,,
Hingga esok...
Aku masih punya Mentari yang memberi hangat,,,
Masih membpunyai embun dengan segala kesejukan...
Menyiram bara di hati...
... Untuk Janji Mentari Kepada Pagi,
Untuk Kesetiaan Bintang Kepada Langit...
***
Waingapu, 18 Desember 2009
(Dari Kumpulan Puisi Pasir)
Mengapa aku disini, sendiri...
Memandang lautan luas di bawah sunzet.
Ada niat Ku bercengkrama dengan pasir pantai...Dengan lidah air yang menjilati tapak kaki,
Ahhh... Ku bertekuk, melepas nafas dalam belaian angin...
Walau ada aroma laut menghempas sadarku,
Tetapi Aku... seolah ku tiada diantara sedih dan bahagia,
Apa yang kucari disini...???
Pada Pancang kaki di pasir pantai.
Disini... dibawah belaian laut,
Ku pandang rembulan yang tersenyum merah,
Semua untuk sepiku, Ada Ku lepas jiwa bersama riak air.
Ya… Tuhan ku, kenapa seolah ku tiada,,,
Walau aku ada,,,
Apa soal dari seribu cerita hati yang membisu...
Dan terjebak sepi di kesendirian pantai...
Kenapa aku hanya dapat bercerita kepada laut,
Kepada cemara pantai...
Tentang sepi, tentang rindu kepada cahaya kasih...
Padahal sebentar masih ada bintang malam,,
Hingga esok...
Aku masih punya Mentari yang memberi hangat,,,
Masih membpunyai embun dengan segala kesejukan...
Menyiram bara di hati...
... Untuk Janji Mentari Kepada Pagi,
Untuk Kesetiaan Bintang Kepada Langit...
***
Waingapu, 18 Desember 2009
" Aku Masih Akan Tersenyum...”
Karya : Yohanis Landi(Dari Kumpulan Puisi Pasir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar